'/> Mengerikannya Azab Yang Kuasa Kepada Penduduk Kota Sodom -->

Info Populer 2022

Mengerikannya Azab Yang Kuasa Kepada Penduduk Kota Sodom

Mengerikannya Azab Yang Kuasa Kepada Penduduk Kota Sodom
Mengerikannya Azab Yang Kuasa Kepada Penduduk Kota Sodom
Ilustrasi (foto: Wikipedia)

Kaum LGBT (lesbian , gay , biseksual , transgender) di Indonesia semakin marak saja. Bercerita wacana kaum LGBT , kita jadi teringat dengan kisah umat Nabi Luth di Kota Sodom yang didiberikan azab mengerikan oleh Tuhan SWT.

Kota Sodom itu sendiri merupakan sebuah kota dengan penduduk yang sudah tidak mempunyai moral. Hampir tiruana laki-laki di kota ini suka terhadap sesama jenisnya , begitupun dengan kaum perempuan.

Oleh alasannya yaitu itu Nabi Luth diutus untuk berdakwah ke kota tersebut biar tiruana penduduknya mau diberiman kepada Allah. Namun , hanya sebagian kecil yang mau mengikuti aliran Nabi Luth , sementara yang lain malah menentangnya dan tetap menjalankan maksiat.

Telinga penduduk kota Sodom sudah tuli , hati mereka sudah keras bagaikan batu. Ajaran Nabi Luth dianggap tak berarti apa-apa. Hingga suatu knorma dan sopan santun , Nabi Luth merasa dakwahnya terhadap mereka sia-sia.

Nabi Luth pun berdoa kepada Tuhan biar kaum Sodom didiberikan azab yang mengerikan. Tuhan pun mengabulkan doa Nabi Luth dengan mengirimkan tiga malaikat yang menyamar sebagai manusia.

Ketiga malaikat itu sempat bertemu dengan Nabi Ibrahim dengan membawa kabar gembira atas kelahiran Nabi Ishaq , dan memdiberitahu bahwa mereka ialah utusan Tuhan dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Sodom.

Pertemuan Nabi Ibrahim dan ketiga malaikat itu dikisahkan dalam surat Adh-Dhariyat ayat 31-34. Tuhan SWT berfirman:

"Ibrahim bertanya: 'Apa urusanmu hai para utusan?' Mereka menjawaban: 'Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth) , biar kami timpakan kepada mereka batu-batu dari tanah , yang ditandai disisi Tuhanmu untuk membinasakan orang-orang yang melampaui batas'." (QS. Adh-Dhariyat: ayat 31-34).

Dalam pertmuan itu , Nabi Ibrahim memohon biar azab kepada kaum Sodom ditunda dan juga meminta biar anak saudaranya , Luth diselematkan dari azab tersebut.

Malaikat itu pun mengabulkan seruan Nabi Ibrahim dan memdiberi kesempatan kepada kaum Sodom. Namun sayang , kaum Sodom tetap saja tidak berubah dan tetap berprilaku menyerupai insan yang sudah tidak bermoral.

Malaikat-malaikat itu menyerukan kepada Nabi Luth dan keluarganya untuk segera meninggalkan kampung halamannya alasannya yaitu azab Tuhan akan segera tiba. Para malaikat juga berpesan kepada Nabi Luth untuk tidak menoleh ke belakang knorma dan sopan santun dalam perjalanan.


Nabi Luth pun bergegas pergi meninggalkan kampung maksiat itu beserta kedua puterinya dan istrinya. Namun , istri Nabi Luth yang merupakan musuh dalam selimut tidak tega meninggalkan kaumnya sehingga ia menoleh ke belakang dan tertinggal di belakang.

"Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth , sebetulnya kami ialah utusan-utusan Tuhanmu , sekali-kali mereka tidak akan sanggup mengganggu kamu , alasannya yaitu itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di final malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal , kecuali isterimu. Sesungguhnya ia akan ditimpa azab yang menimpa mereka alasannya yaitu sebetulnya knorma dan sopan santun jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?". (QS. Hud: ayat 81).

Azab Tuhan kepada kaum Sodom begitu mengerikan. Gempa bumi yang begitu dahsyatnya sampai menjungkirbalikan kota Sodom , disertai dengan angin yang kencang dan hujan batu. Mayat-mayat bertebaran dan hancurlah kota Sodom.


"Maka tatkala tiba azab Kami , Kami jadikan negeri kaum Luth itu (terjungkir balik sehingga) yang di atas ke bawah , dan Kami hujani mereka dengan watu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi." (Surat Huud: ayat 82).

Azab itu dilampaui dengan gempa bumi yang begitu dahsyatnya sampai menciptakan tanah jadi terbelah. Dari tanah yang terbelah itu , muncul semburan lahar kepanasan yang menghujani kaum Sodom. Itulah yang Tuhan maksudkan dalam Alqruan dengan hujan watu dari tanah yang terbakar.
Advertisement

Iklan Sidebar